SUBANG, - Puluhan Mahasiswa
yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Subang
melakukan aksi penolakan terhadap rencana pembelian mobil dinas baru untuk DPRD
Kabupaten Subang. Jum'at (21/12/20.
Aksi yang diawali berjalan
kaki sambil mendorong sepeda motor sebagai simbol penolakan, massa kemudian dilanjutkan dengan membakar ban
bekas di depan Kantor DPRD, sambil terus melakukan orasi penolakan atas rencana
pembelian mobil dinas baru.
"Kami PMII Cabang
Subang menolak keras atas adanya rencana pembelian mobil dinas baru untuk
anggota Dewan. Harusnya anggota dewan mengetahui bagaimana kondisi masyarakat
kecil yang menjadi korban atas kebijakan yang salah dan tidak pro rakyat,"
teriak Orator Aksi Abdun Nasir.
hal ini, tambah Nasir jelas
menunjukan ketidak berpihakan anggota dewan terhadap pembangunan Kabupaten
Subang, karena harusnya DPR bisa mewakili rakyat bukan malah memikirkan
kepentingan sendiri.
"DPRD Subang telah
menyakiti rakyat, mereka lebih mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan
masyarakat," ujarnya.
Menurut Koordinator Aksi,
Toto Taufiq Munajat, anggota DPRD Subang tidak pantas menjadi wakil rakyat,
sudah terlalu banyak penghianatan yang dilakukan oleh DPR, mulai dengan
mengeluarkan kebijakan yang tidak pro rakyat sampai dengan selalu mengedepankan
kepentingan pribadi. "Oleh karena itu Kami menolak rencana pembelian mobil
dinas baru untuk anggota Dewan," ujarnya.
Orasi yang dilakukan oleh
PMII semakin memanas ketika tidak ada satupun anggota Dewan yang menemui
mereka, untuk menyampaikan bagaimana tanggapanya. Merasa jengkel karena tidak
diperhatikan, massa aksi menyandera salah satu mobil berflat merah yang
terparkir di halaman parkir DPRD Subang. kemudian menerobos masuk ke gedung
DPRD dan melakukan penggeledahan ruangan fraksi satu persatu untuk bisa meminta
pandangan anggota dewan atas rencana pembelian mobil dinas baru itu.
Hasil penggeledahan tidak
ada satu pun anggota dewan yang ditemui, akhirnya puluhan massa itu membubarkan
diri dengan berjanji akan kembali lagi untuk bisa memastikan bahwa rencana
pembelian mobil dinas adalah kebijakan yang salah.
"Kami kecewa dengan
tidak ada satupun anggota dewan yang dapat ditemui, oleh karena itu, Kami akan
terus melakukan aksi untuk bisa menggagalkan pembelian mobil dinas baru
itu," ujar Ketua Umum PMII Cabang Subang, Ade Mahmudin.
Menurut Ade, rencana
pembelian mobil dinas baru itu harus dikaji ulang, karena di Kabupaten Subang
masih banyak masyarakat yang membutuhkan kebijakan yang langsung bersentuhan
dengan masyarakat.
"Dengan porsi APBD 70
persen untuk belanja tidak langsung dan 30 persen belanja langsung menunjukan
bahwa pemerintah Kabupaten Subang tidak peduli akan nasib rakyatnya,"
tegas Ade.
Sebelumnya diberitakan,
Skertaris DPRD Kabupaten Subang, Abdurakhman membenarkan bahwa ditahun 2013
mendatang DPRD akan mendapatakan tambahan kendaran roda empat jenis Avanza
dengan anggaran sebanyak Rp.4,5 milyar. "Dari jumlah anggaran itu, Kita
akan peruntukan bagi 18 kendaran roda empat jenis Avanza," ujar
Abdurrakhman.
Dari 18 kendaran tersebut,
nantinya akan di peruntukan bagi para anggota DPRD Kabupaten Subang yang masih
mengunakan kendaran Isuzu Phanter tahun 2004, dimana saat ini dari 50 Anggota
DPRD Subang yang masih mengunakan Mobil Iszu Phanter tahun 2014 ada 18 orang.
Adapun realisasi Mobdin DPRD menurut Abdurakhaman akan dilakasanakan sekitar bulan Juni 2013 mendatang, setelah melalui lelang secara terbuka.
"Untuk saat ini Kami belum bisa menentukan nominal per Mobdin DPRD, karena realisasinya baru akan kita laknasanan sekitar bulan Juni 2013 mendatang, terus harga mobil itu kan fluktuasi," ujarnya.
Adapun realisasi Mobdin DPRD menurut Abdurakhaman akan dilakasanakan sekitar bulan Juni 2013 mendatang, setelah melalui lelang secara terbuka.
"Untuk saat ini Kami belum bisa menentukan nominal per Mobdin DPRD, karena realisasinya baru akan kita laknasanan sekitar bulan Juni 2013 mendatang, terus harga mobil itu kan fluktuasi," ujarnya.
Saat disinggung mengenai
banyaknya keritikan dalam pengadan Mobdin DPRD, Abdurakhman enggan memberikan
komentarnya. "Kalau pun ada kritikan, itu bukan ranah Kami untuk
menjawab," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar