SUBANG – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Subang menggelar kegiatan Yaumul Ijtima’ yang berorientasi kepada rethorika dakwah melalui dzikir akbar di Masjid Agung Subang, Jalan Ghoparana Subang (Sabtu/28/4/2012).
Kegiatan ini dimotori oleh Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU,red) yang rutin digelar setiap hari Sabtu diakhir Bulan. Hadir dalam kegiatan tersebut Plt. Bupati Subang, Ojang Sohandi, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Subang, H. Aldim, M.Si, Ketua Tanfidziyah PC NU Subang, KH. Musyfiq Amrullah, Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, H. Ahmad Ardani, Anggota DPRD Subang, H. Oman Warjoman dari Fraksi Golkar, Satibi dari Fraksi Demokrat, Beny Roediono dari Fraksi PDIP, Syahroni dari Fraksi PKB, dan tampil sebagai penceramah KH. Mustofa Aqil Siraj dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Searta dihadiri oleh semua Badan Otonom NU, seperti GP Ansor, Muslimat, Fatayat, IPNU, dan IPPNU. Dan hadir juga puluhan Massa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Subang.
Menurut Ketua PCNU Subang, KH. Musyfiq Amrullah, bahwa kegiatan ini salah satu yang menjadi tujuannya adalah sebagai upaya penyadaran kepada Masyarakat luas khususnya warga Nahdliyin. Bahwa begitu pentingnya mempererat ukhuwah nahdliyah.
“Ukhuawah Nahdliyah merupakan skala prioritas dari kegiatan ini. Karena, dengan mempererat hubungan shilaturrahim sangat berpotensi sekali terhadap konsepsi Ri’ayatul Ummah (menghidupi ummat,red). Selain itu juga, kegiatan ini berorientasi kepada bagaimana kita Warga Nahdliyin mampu mempertahankan dan memperkuat amalan dan hujjah (tradisi,red) NU. Dimana, telah kita ketahui bahwa tempat-tempat strategis yang menjadi aset NU, kini mulai dikuasai oleh kelompok yang anti terhadap NU. Untuk itu, hari ini harus sudah saatnya NU merebutnya kembali,” tegas Musyfiq yang disambut aplous ribuan nahdliyin.
Hal senada juga diungkapkan oleh Wakil Ketua Pengurus Wilayah NU Jawa Barat, H. Ahmad Ardani, bahwa salah satu agar tradisi dan ajaran NU semakin dikenal oleh masyarakat adalah pengupayaan inventarisir data kepengurusan NU dimasing-masing tingkatan.
“Inventarisir data kepengurusan dari semua tingkatan harus benar-benar diupayakan. Termasuk memasang papan nama kepengurusan mulai dari Pengurus Cabang (Kabupaten/ Kota), MWC (Kecamatan), Ranting (desa), dan anak ranting (dusun). Karena, menjadi menarik ketika ada anggapan bahwa walapun NU tidak pernah mendata warganya dengan data base, tapi awarga NU tetap semakin terbanyak,” papar Ardani.
Sementara Plt. Bupati Subang, Ojang Sohandi mengatakan kegiatan merupakan dari implementasi dari Tholabul Ilmi (mencari ilmu,red) yang sudah ditetapkan oleh syari’at Islam.
“Hendaknya kita memanfaatkan momentum ini sebagai upaya Tholabul Ilmi (mencari ilmu,red) yang sudah diwajibkan dalam Agama. Terutama mencari ilmu yang berorientasi kepaada pendidikan berbasis pendewasaan karakter. Karena, ketika karakter masyarakat sudah terbentuk dengan baik, niscaya akan melahirkan tatanan kehidupan yang penuh toleransi,” papar ojang.
Kegiatan ini dimotori oleh Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU,red) yang rutin digelar setiap hari Sabtu diakhir Bulan. Hadir dalam kegiatan tersebut Plt. Bupati Subang, Ojang Sohandi, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Subang, H. Aldim, M.Si, Ketua Tanfidziyah PC NU Subang, KH. Musyfiq Amrullah, Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, H. Ahmad Ardani, Anggota DPRD Subang, H. Oman Warjoman dari Fraksi Golkar, Satibi dari Fraksi Demokrat, Beny Roediono dari Fraksi PDIP, Syahroni dari Fraksi PKB, dan tampil sebagai penceramah KH. Mustofa Aqil Siraj dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Searta dihadiri oleh semua Badan Otonom NU, seperti GP Ansor, Muslimat, Fatayat, IPNU, dan IPPNU. Dan hadir juga puluhan Massa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Subang.
Menurut Ketua PCNU Subang, KH. Musyfiq Amrullah, bahwa kegiatan ini salah satu yang menjadi tujuannya adalah sebagai upaya penyadaran kepada Masyarakat luas khususnya warga Nahdliyin. Bahwa begitu pentingnya mempererat ukhuwah nahdliyah.
“Ukhuawah Nahdliyah merupakan skala prioritas dari kegiatan ini. Karena, dengan mempererat hubungan shilaturrahim sangat berpotensi sekali terhadap konsepsi Ri’ayatul Ummah (menghidupi ummat,red). Selain itu juga, kegiatan ini berorientasi kepada bagaimana kita Warga Nahdliyin mampu mempertahankan dan memperkuat amalan dan hujjah (tradisi,red) NU. Dimana, telah kita ketahui bahwa tempat-tempat strategis yang menjadi aset NU, kini mulai dikuasai oleh kelompok yang anti terhadap NU. Untuk itu, hari ini harus sudah saatnya NU merebutnya kembali,” tegas Musyfiq yang disambut aplous ribuan nahdliyin.
Hal senada juga diungkapkan oleh Wakil Ketua Pengurus Wilayah NU Jawa Barat, H. Ahmad Ardani, bahwa salah satu agar tradisi dan ajaran NU semakin dikenal oleh masyarakat adalah pengupayaan inventarisir data kepengurusan NU dimasing-masing tingkatan.
“Inventarisir data kepengurusan dari semua tingkatan harus benar-benar diupayakan. Termasuk memasang papan nama kepengurusan mulai dari Pengurus Cabang (Kabupaten/ Kota), MWC (Kecamatan), Ranting (desa), dan anak ranting (dusun). Karena, menjadi menarik ketika ada anggapan bahwa walapun NU tidak pernah mendata warganya dengan data base, tapi awarga NU tetap semakin terbanyak,” papar Ardani.
Sementara Plt. Bupati Subang, Ojang Sohandi mengatakan kegiatan merupakan dari implementasi dari Tholabul Ilmi (mencari ilmu,red) yang sudah ditetapkan oleh syari’at Islam.
“Hendaknya kita memanfaatkan momentum ini sebagai upaya Tholabul Ilmi (mencari ilmu,red) yang sudah diwajibkan dalam Agama. Terutama mencari ilmu yang berorientasi kepaada pendidikan berbasis pendewasaan karakter. Karena, ketika karakter masyarakat sudah terbentuk dengan baik, niscaya akan melahirkan tatanan kehidupan yang penuh toleransi,” papar ojang.