Tujuan PMII

Tujuan PMII
Terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya dan komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.

Minggu, 16 Juni 2013

KOPRI Subang gelar Pelatihan Public Speaking tingkat Jawa Barat





SUBANG - Korp Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) Cabang Subang menggelar pelatihan Public Speaking tingkat Jabar, di Gedung Nahdlatul Ulama (NU) Jl. Darmodihardjo, Subang. Acara yang diikuti oleh utusan PMII Se Jawa Barat tersebut dilakasanakan selama dua hari, yakni pada hari Sabtu sampai Minggu (15-16 / 06/ 2013).

Ketua Panitia, Gita Sugiarti menjelaskan kegiatan tersebut merupakan penjewantahan dari proses kaderisasi di tubuh rrganisasi badan semi otonom dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Subang.

“Kegiatan ini adalah bagian dari proses Kaderisasi yang berjenjang, dimana setiap kader PMII harus mempunyai kemampuan berbicara dengan melakukan permainan bahasa di depan public (halayak). Terlebih, PMII sebagai agent of change (agen perubahan) harus menguasai keahlian ini karena ide dan gagasannya sudah sepatutnya menjadi konsumsi public," kata Gita.

Sementara Ketua KOPRI Cabang Subang, Neneng Nurhasanah menegaskan bahwa dengan kegiatan tersebut akan menjawab kegelisahan mahasiswi yang cenderung selalu dianggap kurang mahir dalam berbicara di muka umum.

“Ini akan menegaskan dan menjawab segala keresahan yang selama ini selalu menghantui mahasiswi-mahasiswi di berbagai kampus. Bahwa dengan kemampuan berdialektika dan berrethorika didepan umum, tentu suatu saat tidak akan dipandang sebelah mata lagi,” tegas Neneng.

Sebagai pemateri, diantaranya dihadirkan Ketua Gerakan Pemuda Ansor cabang Subang, Asep Alamsyah Heridinata, Pengurus Besar (PB) PMII Chepy Aprianto, Ketua Jaringan Kerukunan Antar Ummat Beragama (Jakatarub,red) yang juga sebagai Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Wawan Gunawan, Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PMII Subang, Zainal Abidin, Pengurus KOPRI Jawa Barat, Ai Rahma, Evie Nafsiah, dan Yessy Fitrianti, serta dihadiri oleh Ketua Umum PMII Cabang Subang Ade Mahmudin.

Sabtu, 25 Mei 2013

SUBHI MUNIR NAHKODAI PMII KOMISARIAT STIE MIFTAHUL HUDA SUBANG



SUBANG- Regenerasi kepemimpinan di tubuh Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) 
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE,red) Miftahul Huda Subang mulai diperkuat. Hal ini dibuktikan dengan digelarnya Rapat Tahunan Komisariat (RTK,red) PMII Komisariat STIE Miftahul Huda yang dilaksanakan di Auditorium Kantor Desa Rancasari, Kecamatan Pamanukan (Sabtu/25/05/2013).

Dalam forum tersebut, terpilih secara aklamasi Sahabat Subhi Munir sebagai Ketua PMII Komisariat STIE Miftahul Huda Subang untuk masa khidmat 2013-2014.

“Saya sangat berterimakasih sekali terhadap kepercayaan yang telah diberikan kepada saya untuk menahkodai kaderisasi di Kampus kami. Tentu hal ini bukan hal yang mudah untuk menjalankan roda organisasi. Kepercayaan ini akan saya jadikan cambuk untuk kemajuan PMII di STIE,” kata Mantan Ketua BEM STIE Miftahul Huda Subang tersebut.

Sementara itu, Ketua Umum PMII Cabang Subang, Ade Mahmudin didampingi Ketua KOPRI PC Subang Neneng Nurhasanah berharap agar kedepan STIE Miftahul Huda menjadi Komisariat percontohan untuk perkembangan PMII di Kabupaten Subang.

“Tentu kami sangat apresiasi dengan hasil RTK ini. Kedepannya STIE harus menjadi Komisariat percontohan kaderisasi di antara Komisariat lain di Kabupaten Subang. Karena, selain menjadi basis pengkaderan, STIE Miftahul Huda tersebut adalah salah satu Kampus yang sangat strategis untuk distribusi Kader,” pungkas Ade.   

Minggu, 21 April 2013

Peringati Hari Lahir, PMII Subang Gelar tasyakuran dan Demonstrasi

                Ketua Umum PMII Subang menyerahkan Tumpeng kepada Mabincab, Zainal Abidin, S.Pd.I

 Tiup lilin Harlah PMII ke 53 oleh Ade Mahmudin (Ketua Umum PMII Subang) dan Neneng Nurhasanah (Ketua KOPRI PC Subang)

SUBANG- Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Subang menggelar Tasyakuran Hari Lahir (Harlah,red) PMII yang ke 53 di Sekretariat PMII Subang, Jl. Rancasari, Pamanukan, Subang (Minggu/ 21/04/2013).

Kendati dilakukan sederhana, puluhan anggota dan kader begitu khidmat melangsungkan acara tersebut sebagai refleksi hari lahir Organisasi kebanggaannya. Mereka terdiri dari beberapa kampus di Kabupaten Subang diantaranya dari STAI Miftahul Huda Pamanukan, Universutas Subang, STIE Miftahul Huda Pamanukan dan STKIP Subang.

Selain itu, hadir juga beberapa alumni dan tokoh PMII Subang, diantaranya Ketua GP Ansor Subang, Asep Alamsyah Heridinta, Akademisi, Samanhudi , S.Ag, MPd, dan Majlis Pembina Cabang, Zainal Abidin, S.Pd.I.

Menurut Ketua Umum PMII Subang, Ade Mahmudin menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan refleksi terkait kelahiran organisasi yang mempunyai basis mahasiswa Nahdliyin tersebut.

“Penguatan integritas kami maksudkan dalam refleksi hari lahir PMII ini sebagai sarana ukhuwah dan mempererat jalinan Shilaturrahmi antara semua elemen PMII lainnya baik antara Anggota, Kader, dan Alumni. Dimana, sudah setengah abad lebih PMII berkiprah di dalam sejarah perjalanan Bangsa ini namun selama itu pula PMII mengalamai beberapa fase perubahan dalam mengawal cita-cita kemerdekaan RI. Intuk itu, dalam momentum ini, kami meminta kepada seluruh elemen PMII harus tetap solid dalam situasi dan kondisi apapun,” tegas ade.

Di tempat terpisah, Korps PMII Putri menggelar aksi demonstrasi dan seruan moral dengan membagi-bagikan karangan bunga di fly over Pamanukan sebagai peringatan hari kartini.

KOPRI Dan IPPNU Subang Peringati Hari Kartini





SUBANG- Puluhan Aktivis Perempuan yang terdiri dari Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indoneia Putri (KOPRI), dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Cabang Kabupaten Subang  menggelar aksi unjuk rasa dan seruan moral dengan membagi-bagikan selembaran dan karangan bunga di jantung kota Pamanukan tepatnya di Fly Over (Minggu/21/04/2013).

Puluhan aparat yang mengawal aksi tersebut kewalahan saat melerai kemaacetan yang panjang. Namun, para pengguna jalan dikawasan tersebut begitu antusias menyaksikan jalannya aksi yang dilakukan oleh  kartini-kartini muda Nahdliyyien tersebut.

Menurut Ketua KOPRI Cabang Subang, Neneng Nurhasanah, menegaskan bahwa keterkaitan dengan hari kartini, pihaknya sangat prihatin dengan maraknya kasus-kasus yang mengarah kepada pendiskriminasian terhadap kaum perempuan.

“Hal ini terbukti dalam beberapa kasus terakhir yang dialami oleh kaum perempuan masih mendominasi ditengah-tengah kehidupan yang demokratis ini. Kami menuntut kepada Pemerintah agar mampu melindungi kaum perempuan dari penindasan,” tegas Neneng.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU)  Cabang Subang, Nurul Jannah bahwa Undang-undang yang memperjuangkan kaum perempuan dirasa belum bisa maksimal dirasakan oleh perempuan itu sendiri.

“Termasuk bagaimana kita menyaksikan kasus Tenaga Kerja Wanita (TKW,red) yang pada kenyataannya mereka diperjual belikan diluar Negeri. Ini mengindikasikan betapa lemahnya perundang-undangan yang belum dirasakan manfaatnya oleh perempuan. Bahkan, menjelang pemilihan legislatif pun yang mengharsukan ada keterwakilan kuota 30 % perempuan belum bisa menjamin. Untuk itu, kami meminta kepada Pemerintah agar jangan hanya logan semata memperjuangkan perempuan Indonesia,” pungkasnya.

Jumat, 01 Maret 2013

PMII Cabang Subang Gelar Pelatihan Kader Dasar (PKD)


SUBANG - Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Subang menggelar kegiatan Pelatihan Kader Dasar (PKD) se–Jawa Barat yang diselenggarakan di Pesantren Al-Istiqomah Pusakajaya, Kamis, 28/02/2013.

Kegiatan yang bertemakan “Membentuk Kader Mujahid; Upaya Menata Keutuhan Bangsa” ini diikuti oleh delegasi peserta dari Cabang-Cabang se  Jawa Barat.

Menurut Ketua Pelaksana, Saeful Imron memaparkan terkait pelaksanaan kegiatan tersebut, bahwa sesungguhnya rangkaian acara tersebut akan dilaksanakan selama empat hari.

“Kegiatan ini akan dilaksanakan selama empat hari yakni sampai hari Ahad, 03 Maret. Kendati demikian, kami akan siap terus mengawal sampai acara selesai,” papar Imron.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Umum PC PMII Kabupaten Subang, Ade Mahmudin bahwa disamping merupakan program tahunan, kegiatan ini lebih diarahkan kepada proses pembentukan jati diri dan karakter sebagai seorang kader yang militan dan progresif.

“Kegiatan ini diarahkan lebih kepada bagaimana pembentukan kualitas seorang kader PMII yang benar-benar mampu menginternalisasikan nilai-nilai yang akan ditanamkan dalam diri seorang kader untuk melakukan transformasi perubahan,” kata Ade.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabincab, red), H Anang Jauharudin. Menurut Anang, peran PMII sejak didirikannya sampai sekarang harus benar-benar membuktikan sebagai ujung tombak perubahan.

“Dilihat dari kata Pergerakan saja, itu sebenarnya harus benar-benar dibuktikan secara nyata. bahwa peran PMII memang sangat diharapkan untuk perubahan di negeri ini. untuk itu, kami harap kader-kader PMII yang sudah digembleng selama pelaksanaan PKD ini harus siap dengan kondisi yang ada. terutama untuk mengawali perubahan,” tegas Kepala Dinas Kelautan Perikanan Dan Kelautan Kabupaten Subang ini.

Selain dihadiri oleh jajaran Mabincab, kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua PC GP Ansor Subang, Asep Alamsyah Heridinata, Departemen Kaderisasi Nasional Pengurus Besar (PB) PMII, Chepy Aprianto, Camat Pusakajaya, dan Katib Syuriyah PCNU Subang, KH Agus Salim yang juga sebagai Pengasuh Pesantren Al-Istiqomah, Pusakajaya.

Kamis, 21 Februari 2013

PC PMII Subang segera agendakan Pelatihan Kader Dasar (PKD) Se-Jawa Barat


SUBANG - Terkait dengan rencana pelaksanaan Pelatihan Kader Dasar (PKD) Se - Jawa Barat yang akan dilaksanakan oleh PC PMII Kab. Subang pada hari Kamis, 28 Februari s/d Minggu, 03 Maret 2013 yang bertempat di Pondok Pesantren Ghofarana, Ds. Kebondanas, Kec. Pusakajaya, Kab. Subang, dengan tema: "Membentuk Kader Mujahid; Upaya Menata Keutuhan Bangsa", maka dipandang perlu dilakukannya kajian terlebih dahulu tentang apa saja yang tertuang dalam pelaksanaannya. Berikut, kami paparkan sekilas tentang Pelatihan Kader Dasar (PKD).

Definisi
Pelatihan Kader Dasar (PKD) adalah fase penanaman nilai-nilai dan missi pergerakan serta pembentukan militansi kepada anggota untuk menjadi kader PMII. Dengan mengikuti PKD,seorang anggota secara resmi telah menjadi kader PMII. PKD merupakan fase kedua dalam pengkaderan formal PMII dan diselenggarakan antara empat bulan hingga enam bulan setelah Mapaba.

Tujuan
Tujuan umum: membentuk kader Mujahid, yakni kader militan dan memiliki komitmen terhadap nilai-nilai peregerakan.

Tujuan khusus :
a. kader siap memberikan diri bagi kepentingan pergerakan
b. kader memiliki pengetahuan teoritik dan pengetahuan lapangan yang mumpuni
c. kader memiliki kemampuan dan ketrampilan berorganisasi

Model pendekatan
Menggunakan pendekatan partisipatoris yang menekankan keaktifan peserta untukmengungkapkan pengalaman, pengetahuan, dan gagasannya sesuai materi yang diberikan.

Seleksi
Seleksi dimaksudkan untuk menyaring peserta sehingga PKD dapat berlangsung sesuai tujuan PKD dan tujuan pengkaderan PMII. Seleksi juga dimaksudkan untuk menjaga konsistensi terhadap kualitas pengkaderan. Syarat umum mengikuti PKD adalah: 
 
1) mengikuti kegiatan-kegiatan follow up Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA);
2) mengikuti minimal satu kegiatan pengkaderan non formal bagi alaumni peserta Mapaba.

Syarat-syarat khusus dapat ditambahkan oleh penyelenggara PKD sesuai dengan dinamika dan ragam PMII setempat.

2 Tahun Kerja, TKW asal Subang Tidak Terima Gaji


SUBANG - Arisah (32) binti Syurif Ahmad, seorang TKW asal Desa Cigugur, Kecamtan Pusakajaya, Subang bernasib nahas. 2 tahun bekerja di Arab Saudi ia tidak menerima gaji dari majikannya.

Arisah, menerangkan selama 2 tahun dirinya menjadi TKW, ia tidak menerima gaji. Upayapun ia lakukan dengan menanyakan sang majikan. Jaawaban yang ia terima, gaji Arasih sudah diserahkan melalui agen kerjanya.

Alih-alih mendapatkan haknya, saat menanyakan soal gaji dinya ke agen, menurut pengakuannya, ia justru mendapat hardikan dan disuruh bekerja di negara lain.

"Selama 2 tahun saya ga digaji. Dengan kondisi seperti ini saya ga tahan dan terpaksa saya minta bantuan KBRI yang kemudian saya difasilitasi pulang ke kampung halaman dengan membawa pakaian yang saya pakai saja," kata Arsinah.

Arsinah berharap, pemerintah bisa membantu memperjuangkan hak-hak yang belum ia terimanya selama 2 tahun bekerja. Aktivis Korps PMII Putri (KOPRI) Cabang Subang yang menyambangi rumah korban, menyatakan pihaknya akan mengupayakan hak-hak Arsinah.

Ketua Korps PMII Putri Cabang Subang, Neneng Nurhasanah menegaskan pihaknya akan melakukan upaya untuk membantu TKW yang menjadi korban tersebut. "Kami akan mengupayakan pendampingan setidaknya kita komunikasikan ke Pemerintah untuk bisa membantu dan mencari
solusi," kata Neneng.

Jumat, 01 Februari 2013

PMII Cabang Subang turunkan bendera di Mapolres Subang




SUBANG- Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Subang mencoba turunkan bendera merah putih di markas Polres Subang, Jl. Mayjen Sutoyo, Jumat (1/2/2013).

Aksi itu dilakukan saat massa yang mengenakan jas biru itu melakukan aksi solidaritas atas tindakan represif aparat kepolisian kepada aktivis PMII Kabupaten Bandung saat menggelar aksi di Komisi Pmilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Senin (28/1/2013) lalu.

Aksi yang dikawal ketat puluhan polisi ini semula digelar di depan Mapolres. Namun massa akhirnya merangsek masuk ke dalam dan langsung menuju tiang bendera. Keteganganpun terjadi saat mereka mencoba menurunkan bendera yang berada di depan Kantor Kapolres. Karena kalah jumlah, aksi penurunan bendera tersebut dapat dihalau oleh aparat.

“Bendera merah putih ini adalah symbol Negara. Dan Negara harus bertanggungjawab terhadap kader-kader PMII Kabupaten Bandung yang menjadi korban kebrutalan oknum aparat kepolisian. Untuk itu, kami datang kesini sebagai bentuk rasa solidaritas sesama kader PMII, Apapun alasannya, kekerasan itu tidak dapat dibenarkan,”. tandas Ketua Umum PMII Subang, Ade Mahmudin.

Ade menambahkan, agar polisi menindak oknum aparat yang melakukan aksi penganiayaan kepada sejumlah PMII di Bandung. "Kita desak Kapolres Subang untuk mengirimkan surat rekomendasi atau permohonan kepada Polda Jabar untuk secepatnya menindak aparat yang telah melakukan kekerasan" pungkasnya.

Sementara itu, Kapores Subang, AKBP Chiko  Ardwiatto bersedia diajak melakukan Audiensi bersama. "Kita akan secepatnya membuat surat rmohonan kepada pak Kapolda Jabar untuk secepatnya mengusut tuntas oknum kepolisian yang melakukan tindak kekerasan saat melakukan aksi unjuk rasa" kata Chiko Ardwiatto.

Menurut Chiko, sebenarnya setiap aksi dalam bentuk apapun yang dilakukan masyarakat pihaknya selalu memberi laporan kepada Kapolda Jabar, karena itu merupakan tugasnya. Tapi jika massa terus mendesak menindak secepatnya itu bukan kewenangan kapores karena pihaknya hanya bisa memberi surat permohonan saja.

"Kita lakukan audiensi untuk menjelaskan kepada mahasiswa bahwa setiap aksinya sebenarnya akan selalu kita laporkan ke Kapolda" jelasnya.